Home | Berita Opini | Peta Wisata | Wisata Alam | Seni Pertunjukan | Wisata Belanja | Wisata Bahari | Wisata Budaya | Wisata Boga | Wisata Museum | Wisata Religi | Wisata Sejarah | Cerpen
Share/Save/Bookmark

lagoi bisa saingi bali

LAGOI-Menteri Kebudayaan dan Pariwisata (Menparbud) Jero Wacik kagum dan tidak menyangka Kabupaten Bintan memiliki potensi wisata yang luar biasa, khususnya di kawasan wisata Lagoi. Jero Wacik yakin Lagoi bisa mengimbangi Bali sebagai tempat wisata prestisius nasional bahkan internasional yang banyak dikunjungi wisatawan. Kekaguman dan keyakinan itu disampaikan Jero Wacik saat meresmikan peletakan batu pertama (groudbreaking ceremony) pembangunan kawasan resort terpadu Treasure Bay Bintan (TBB) di Lagoi, Bintan, Sabtu (27/10) malam. Jero yang menyampaikan sambutan dalam dua bahasa (Inggris dan Indonesia) mengaku baru pertama kali mengunjungi Lagoi sehingga belum tahu potensi wisatanya selama ini.

“Saya baru pertama kali ke sini (Lagoi). Setelah melihat potensi wisata daerah ini, saya yakin Bintan akan bisa mengimbangi Bali sebagai pusat wisata nasional bahkan internasional,” katanya dalam bahasa Inggris.

Melihat potensi yang besar itu, Jero Wacik menilai wajar jika banyak investor, termasuk grup Landmarks Holding Company asal Malaysia yang membangun TBB, tertarik menanamkan modalnya di Lagoi. Namun demikian, Jero mengingatkan pemerintah daerah agar betul-betul memperhatikan aspek lingkungan dalam setiap pembangunan industri pariwisata, seperti resort ataupun hotel. Hal itu, kata dia, agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di kemudian hari, baik bagi kepentingan nasional maupun investor itu sendiri.

“Saya minta pemerintah daerah ketat dalam mengeluarkan izin amdal. Ini perlu agar lingkungan tetap terjaga, tidak rusak. Kebijakan ini bukan untuk maksud mempersulit investor tetapi justru untuk masa depan pengusaha industri pariwisata sendiri. Kalau dunia internasional tahu lingkungan di sini rusak pasti tidak ada tamu yang mau datang, nah yang rugi kan pengusaha pariwisata juga,” kata Jero Wacik.

Ia juga berharap geliat industri pariwisata di Lagoi bisa memberi dampak bagi peningkatan ekonomi masyarakat sekitar, Kepri bahkan nasional. Dalam kaitan itu, ia minta para investor memprioritaskan penggunaan tenaga kerja lokal. “Kita minta tenaga kerja lokal jangan ditinggalkan. Lebih terpenting lagi, investasi yang bakal membangun lima hotel berbintang ini harus pro dalam mengentaskan kemiskinan daerah. Kesejahteraan masyarakat lokal mesti dinaikkan melalui peran perusahaan dalam program-program khususnya,” tandas Wacik.

Sedangkan Gubernur Kepri Ismeth Abdullah mengatakan Landmarks Holding Company tidak salah menanamkan investasinya membangun kawasan resort terpadu di Lagoi. Ismeth dalam kesempatan itu memaparkan potensi-potensi yang dimiliki Kepri di berbagai sektor, tidak hanya pariwisata tetapi juga sektor-sektor lainnya. Tidak lupa, Ismeth juga menyampaikan kebijakan pemerintah memberikan berbagai fasilitas dan insentif bagi investor dengan menetapkan Batam, Bintan dan Karimun (BBK) sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas (free trade zone/FTZ).

“Batam, Bintan dan Karimun telah ditetapkan sebagai kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas. Dengan status ini, investor akan mendapatkan berbagai fasilitas dan insentif lainnya,” kata Ismeth Abdullah yang menyampaikan sambutan dalam bahasa Inggris.

Bupati Bintan Ansar Ahmad menyebutkan daerah yang dipimpinnya masih sangat prospektif untuk lokasi investasi. Selain Lagoi, kata Ansar, kawasan lain yang potensial dikembangkan adalah Lobam, Pantai Trikora, Galang Batang dan lain-lain.

Secara bertahap papar Ansar, sudah banyak investor asing yang menanamkan modalnya di kawasan pariwisata Lagoi yang memiliki lahan seluas 23 ribu hektar. Termasuk Treasure Bay Bintan yang akan mengembangkan lahan seluas 2 ribu hektar.

“Pengembangan lima kompleks perhotelan berbintang di kawasan teluk ini akan memberikan multiplier effect, terutama dalam peningkatan ekonomi masyarakat melalui penyaluran tenaga kerja lokal. Perekrutan tenaga kerja lokal dengan TBB ini sudah dituangkan dalam sebuah kesepakatan (MoU),” tandas Ansar yang juga memberi sambutan dalam bahasa Inggris.

Pemilik (owner) Landmarks Holding Company, Dato Zakaria Abdul Hamid yang pertama kali memberi sambutan mengaku sangat senang bisa menanamkan investasi di Bintan. Ia mengatakan pembangunan TBB merupakan peristiwa besar sekaligus pertaruhan reputasi bagi kelompok bisnis yang dipimpinnya.

Zakaria mengatakan ia tertarik membangun TBB setelah melihat tingkat kunjungan wisatawan ke Bintan yang cukup tinggi. “Turis yang masuk ke Lagoi sebagian besar melalui pelabuhan Singapura. Untuk itu kami akan membangun perhotelan yang memiliki fasilitas 1.500 kamar,” tegas Zakaria.

Sementara, resort-resort yang akan dikembangkan berada di pinggiran pantai dan memiliki view atau pemadangan ke Laut Cina Selatan. Zakaria akan berupaya sekuat tenaga untuk menjadikan pengembangan TBB tersebut sebagai salah satu ikon wisata di Bintan pada masa-masa mendatang. Dengan telah berdirinya TBB maka ditargetkan, minimal kunjungan wisman untuk masa mendatang mencapai 17 ribu orang per bulan.

“Kita berharap secara bertahap, kunjungan wisatawan ke Lagoi akan meningkat dua kali lipat dibandingkan yang telah ada saat ini,” tandas Zakaria tanpa merinci nilai investasi yang akan ditanamkannya.

Meriah

Peletakan batu pertama pembangunan TBB berlangsung semarak dan meriah yang ditandai dengan pesta kembang api. Langit di atas proyek itu sempat terang-benderang dan penuh warna yang berasal dari kembang api selama lebih kurang 15 menit.

Pesta kembang api yang ditaksir menghabiskan dana ratusan juta rupiah itu merupakan pesta kembang api terbesar yang pernah dilakukan di Bintan, bahkan Kepri. Malah menurut salah seorang staf Landmarks, pesta kembang api itu jauh lebih meriah dibanding pesta kembang api peringatan ulang tahun kemerdekaan Singapura tahun ini.

Selain pesta kembang api, kemeriahan peletakan batu pertama itu juga tampak dari banyaknya pejabat pusat yang datang. Selain Jero Wacik, hadir juga Ketua DPR Agung Laksono beserta istri dan anaknya Dave Laksono, anggota DPR dari Partai Golkar Aulia Rahman, mantan Kepala BIN Hendropriyono, dan sejumlah politisi lainnya. Dari Mabes Polri, antara lain hadir Komjen Imam Haryatna, Irjen Gories Mere, sejumlah jenderal lainnya dan Kapolda Kepri Brigjen Sutarman. Seluruh resort berbintan di Lagoi penuh dengan tamu yang khusus datang menghadiri acara tersebut.

Dalam acara peletakan batu pertama yang digelar di lokasi pembangunan TBB itu, tamu undangan dihibur dengan penampilan diva pop Indonesia Krisdayanti. Pembangunan TBB di atas lahan seluas 2.000 hektare ditargetkan selesai dalam lima tahun.

Sumber: Suara Hati Masyarakat Riau

0 komentar:

Posting Komentar