Home | Berita Opini | Peta Wisata | Wisata Alam | Seni Pertunjukan | Wisata Belanja | Wisata Bahari | Wisata Budaya | Wisata Boga | Wisata Museum | Wisata Religi | Wisata Sejarah | Cerpen
Share/Save/Bookmark

Obyek Wisata Pantai Carita


Sejak dahulu, Provinsi Banten memang terkenal dengan keindahan pantainya. Sebut saja Anyer yang telah melegenda sejak jaman penjajahan Belanda. Saat ini, Pemerintah bersama masyarakat mengembangkan beberapa obyek wisata pantai di provinsi ini, seperti Carita, Labuan, Karang Bolong dan masih banyak lagi, yang sangat menawan untuk dinikmati di akhir pekan. Kali ini, Explore Indonesia berkesempatan mengunjungi Pantai Carita dan menyajikan cerita seputar lokasi wisata yang mempesona para pengunjungnya ini kepada para pembaca.

Pantai Carita merupakan objek wisata yang terletak di Kabupaten Pandeglang dan telah ditetapkan berdasarkan SK Menteri Pertanian No.440/kpts/UM/1978 pada tanggal 15 Juli 1978 sebagai Taman Wisata Alam. Dengan Panorama yang indah serta pasir pantainya yang putih membuat kawasan ini sering dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

Pantai Carita kaya akan sumber daya alamnya. Hamparan tepian yang amat landai dengan ombak laut yang kecil dan lembut menyapu di sepanjang pantai, dipadu pemandangan Gunung Krakatau yang kokoh berdiri di kejauhan menjadi suguhan ukiran alam yang indah dipandang mata. Saat kami bertamu ke sana, melihat dan menyelami sendiri suasana tempat wisata ini, kenyataan itu meyakinkan kami tentang semuanya.

Bermain Pasir Pantai

Banyak pengunjung yang datang kesini menghabiskan sebagian waktunya di pantai sambil bermain pasir. Khususnya bagi anak-anak, bermain di pasir putih Pantai Carita dilakukan sambil membuat istana pasir dan membentuk gunung. Selain anak-anak banyak remaja yang juga senang bermain pasir di sana. Mereka lebih sering membuat lubang besar dan dalam yang dapat mengubur tubuh mereka hingga sebatas leher. Kami pun tidak mau kalah dalam permainan yang cukup mengasyikan itu. Seorang anggota tim Explore Indonesia membuat lubang di pasir dan masuk dengan berbaring di dalam lubang, sementara teman lainnya menguburnya hingga yang terlihat hanya kepalanya saja. Kami pun tidak menyangka, ternyata beberapa saat ”dikubur” mendekat seekor kepiting yang sedang berjalan menuju dirinya, yang akhirnya membuat kami tertawa terpingkal-pingkal melihat ”si terkubur” berteriak-teriak, kuatir jika sang kepiting akan menjepit hidungnya, hahaha….!

Ombak yang Kecil dan Lembut
Di sini para wisatawan diberikan kebebasan untuk berenang langsung di pantai, walaupun dibolehkan hanya sampai batas yang telah ditentukan pengelola pantai. Dengan ombak yang kecil, setiap pengunjung dapat berenang dengan aman dan nyaman kendatipun baru pertama kali berenang di pantai. Sangat mengasikan. Bagi yang ingin berenang menggunakan papan pelampung, di tempat ini banyak tersedia matras selancar dengan harga yang amat merakyat. Cukup mengeluarkan satu lembaran uang lima ribuan rupiah, Anda bisa menggunakan sepuasnya. Sungguh sangat menyenangkan jika berenang menggunakan matras selancar ini, meluncur di atas air dengan santai sambil menikmati alunan gelombang kecil sepanjang pantai. Jika ombak datang, Anda hanya perlu terlungkup di atas matras dan byurrrrr…. matras pun terbawa dorongan ombak ke tepian pantai. Kami pun mencobanya berulang-ulang, wah sungguh mengasikkan dech…, seakan tidak ingin berhenti berenang.

Permainan yang Disuguhkan di Pantai Carita
Setelah puas berenang dan terminum sedikit asinnya air laut, kami mencoba beberapa permainan lain yang lebih menantang. Permainan pertama yang kami coba adalah Speed Boat yang mirip sepeda motor dengan mengeluarkan biaya sebesar Rp. 150.000, untuk satu kali penyewaan selama 15 menit. Hmm… lumayan juga sich mengeluarkan biaya sebesar itu, tetapi semua terbayar dengan kenikmatan dan tantangan permainan itu. Sebelumnya, kita diberi tahu terlebih dahulu bagaimana cara menghidupkan dan mengemudikan Speed Boat jangan sampai kita kewalahan jika terjadi sesuatu pada saat kita menjalankannya. Setelah memahami semua instruksinya kami pun memakai jaket pelampung dan mulai menghidupkan mesin. Speed Boat pun mulai hidup serta jalan perlahan, pelan-kencangnya laju Speed Boat tergantung kepada tangan kita yang menarik gas, ingin pelan atau kencang.

Permainan lainnya adalah Banana Boat (balon mirip pisang raksasa yang di tarik oleh perahu motor) dimana para pengunjung dibuat tegang oleh permainan ini karena jalannya yang sengaja dibuat meliuk-liuk, dan terkadang juga ditarik dengan kecepatan kencang tiba-tiba sehingga banyak penumpang Banana Boat yang terjatuh ke air berkali-kali. Anda tidak perlu takut jika tercebur ke air, karena jaket yang kita gunakan membuat tubuh ini mengambang di air.

Hampir 2 jam bermain di air, kami pun semua naik kedaratan dan memesan kelapa muda. Segarnya… meminum air kelapa muda setelah beberapa kali terminum air pantai yang asin. Harga satu buah kelapa muda yang siap minum hanya Rp. 5.000,-. Selain itu, bagi wisatawan yang suka ditato, disini juga ada biang pembuat tatonya loh… Harganya pun relaitf murah, mulai dari Rp. 5.000,- s/d Rp. 50.000,- tergantung besar kecilnya tato yang kita inginkan. Ini hanya temporary tato. Jadi hanya dalam dua minggu tato itu akan luntur dan hilang untuk selamanya.

Bermalam disini pun sangat mengasyikan. Tempat untuk menginap yang tersedia cukup banyak dan bervariasi. Harga kamar permalam relatif murah, dan amat tergantung pada kepandaian tawar-menawar dengan pengelola penginapan, yang kebanyakan berupa kamar kondominium bertingkat. Kami pun mendapatkan sebuah penginapan yang cukup lengkap, dengan fasilitas 2 kamar tidur berkasur empuk, 1 kamar mandi + shower, kulkas, kompor gas, peralatan makan + masak, TV 21 inch + cablevision serta pemandangan langsung ke arah pantai. Penginapan yang lebih mirip flat rumah tinggal untuk 1 keluarga ini kami sewa dengan harga Rp. 600.000,- untuk 1 malam. Bagaimana menurut Anda, apakah mahal atau murah...? Penginapan yang hanya berjarak 10-an meter dari bibir pantai ini, menyajikan suara desir ombak kecil yang menghempas ke pantai di sepanjang malam. Suasana udara sejuk, yang ketika malam semakin larut terasa dingin.

Demikianlah sedikit cerita dari objek wisata Pantai Carita Pandeglang – Banten. Kesan wisata di akhir minggu yang dari awal hingga akhir sungguh mengasyikan. Yah….. mirip-mirip seperti di Pantai Sanur – Bali Kali ya….! (YF)

Tertitip ucapan terima kasih kepada Miss Lynel Hernandez dari Pilipina bersama anak-anak London Schoolof Public Relation – Jakarta yang telah rela disuruh loncat-loncat, main air pantai, dan difoto pada saat dikubur hidup-hidup. Hehehehe….!

Sumber: http://www.explore-indo.com

2 komentar:

  1. pantai carita memang penuh cerita

    BalasHapus
  2. salah satu obyek wisata pantai yg dikelola dengan cukup baik

    BalasHapus