Yogyakarta-Museum di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kini mulai menjadi alternatif tujuan kunjungan wisatawan, terutama wisatawan pelajar.
Staf humas Badan Musyawarah Museum (Musea) Provinsi DIY) Bambang Widodo di Yogyakarta, Selasa mengatakan sejumlah museum di daerah ini memang sudah menjadi tujuan wisatawan khususnya wisatawan pelajar di antaranya Museum Monumen Jogja Kembali (Monjali), Museum Negeri Sonobudyo dan Museum Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang berada di dalam kompleks Keraton Yogyakarta. "Makin banyak museum di daerah ini yang dikunjungi wisatawan, mengindikasikan bahwa museum juga bisa menjadi objek wisata," katanya.
Ia mengatakan upaya untuk meramaikan museum sebagai tujuan kunjungan wisatawan khususnya kalangan pelajar, pihaknya pernah menyarankan perlunya dibuat peraturan daerah (Perda) tentang kewajiban mengunjungi museum bagi kalangan siswa sekolah. "Perda itu sebagai upaya mengoptimalkan fungsi museum di daerah," katanya.
Menurut dia, apabila Perda tersebut sudah ada, pihak sekolah bisa mewajibkan siswanya untuk mengunjungi museum sebagai bagian dari pembelajaran. Sebab, museum memiliki multifungsi sebagai objek studi, objek wisata, dan rekreasi.
Untuk itu, kata dia, Dinas Pendidikan setempat perlu memberi dorongan agar pemkab/pemkot segera membuat perda wajib kunjungi museum.
Ia mengatakan bahwa peran museum sangat strategis untuk membantu generasi muda, khususnya siswa sekolah agar bisa mempelajari sejarah maupun asal muasal bangsa dan perjuangannya.
Dengan demikian, mereka tidak hanya memperoleh pengetahuan tentang bangsanya melalui teori dalam pelajaran di sekolah. Tapi juga bisa melihat langsung benda-benda peninggalan sejarah yang menjadi koleksi museum, sehingga siswa bisa mengapresiasikannya.
"Untuk mewujudkan wacana perlu ada museum di setiap kabupaten, perlu peran serta pemerintah daerah maupun para ahli sejarah dan purbakala. Sebab, membangun museum itu mudah, tapi pemeliharaannya yang sulit," katanya.
Menurut dia, sampai kini jumlah museum di wilayah Provinsi DIY sebanyak 28 museum, sebagian dikelola pemerintah dan sebagian lagi dikelola oleh swasta. (Ant/OL-03)
Sumber:
http://www.mediaindonesia.com
Staf humas Badan Musyawarah Museum (Musea) Provinsi DIY) Bambang Widodo di Yogyakarta, Selasa mengatakan sejumlah museum di daerah ini memang sudah menjadi tujuan wisatawan khususnya wisatawan pelajar di antaranya Museum Monumen Jogja Kembali (Monjali), Museum Negeri Sonobudyo dan Museum Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang berada di dalam kompleks Keraton Yogyakarta. "Makin banyak museum di daerah ini yang dikunjungi wisatawan, mengindikasikan bahwa museum juga bisa menjadi objek wisata," katanya.
Ia mengatakan upaya untuk meramaikan museum sebagai tujuan kunjungan wisatawan khususnya kalangan pelajar, pihaknya pernah menyarankan perlunya dibuat peraturan daerah (Perda) tentang kewajiban mengunjungi museum bagi kalangan siswa sekolah. "Perda itu sebagai upaya mengoptimalkan fungsi museum di daerah," katanya.
Menurut dia, apabila Perda tersebut sudah ada, pihak sekolah bisa mewajibkan siswanya untuk mengunjungi museum sebagai bagian dari pembelajaran. Sebab, museum memiliki multifungsi sebagai objek studi, objek wisata, dan rekreasi.
Untuk itu, kata dia, Dinas Pendidikan setempat perlu memberi dorongan agar pemkab/pemkot segera membuat perda wajib kunjungi museum.
Ia mengatakan bahwa peran museum sangat strategis untuk membantu generasi muda, khususnya siswa sekolah agar bisa mempelajari sejarah maupun asal muasal bangsa dan perjuangannya.
Dengan demikian, mereka tidak hanya memperoleh pengetahuan tentang bangsanya melalui teori dalam pelajaran di sekolah. Tapi juga bisa melihat langsung benda-benda peninggalan sejarah yang menjadi koleksi museum, sehingga siswa bisa mengapresiasikannya.
"Untuk mewujudkan wacana perlu ada museum di setiap kabupaten, perlu peran serta pemerintah daerah maupun para ahli sejarah dan purbakala. Sebab, membangun museum itu mudah, tapi pemeliharaannya yang sulit," katanya.
Menurut dia, sampai kini jumlah museum di wilayah Provinsi DIY sebanyak 28 museum, sebagian dikelola pemerintah dan sebagian lagi dikelola oleh swasta. (Ant/OL-03)
Sumber:
http://www.mediaindonesia.com
0 komentar:
Posting Komentar