Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Kabupaten Lingga, Ir Muhammad Ishak kepada Batam Pos mengatakan, dari 3.000 orang tersebut, 300 di antaranya rombongan fishing festival dari luar Kabupaten Lingga yang akan menuju Pulau Pena’ah dan singgah di Pancur selama tiga jam. Tujuannya, untuk menyaksikan dayung sampan, juga untuk makan siang.
Kemudian peserta juga diberikan kesempatan berbelanja keperluan memancing di Pulau Pena’ah, karena di Pena’ah sendiri tidak ada toko yang lengkap. Tujuan lain untuk menganalkan peserta dengan objek wisata yang ada di Kabupaten Lingga, khususnya pusat pebelanjaan terampung di Kabupaten Lingga, yakni Pancur itu sendiri.
Selain peserta lomba memancing dari luar Kabupaten Lingga, disebutkan Ishak juga ada peserta memancing dari dalam kabupaten Lingga yang berjumlah sekitar 400 orang. Kemudian peserta lomba dayung sampan itu sendiri dan masyarakat setempat.
Pihak panitia sudah memberitahukan kepada masyarakat Pancur, khususnya pemilik toko, restoran, pemilik hotel dan penginapan agar bersiap-siap menyambut tamu. Hal yang perlu dijaga agar memberikan pelayanan yang baik, dengan ramah tamah. Hal penting harus dihindari jangan ada pedagang, baik pemilik toko maupun restoran yang mengambil kesempatan sesaat dengan cara menjual barang dengan harga yang sangat mahal.
“Karenanya, pedagang harus jujur dengan cara menjual barangnya dengan harga standar, sehingga pengunjung tidak memiliki kesan harga barang-barang di Pancur mahal. Etika bisnis harus dijaga para pedagang. Hal ini menyangkut nama daerah dan citra para pedagang itu sendiri,’’ terang Ishak. (aji)
Sumber:
http://batampos.co.id
0 komentar:
Posting Komentar