Home | Berita Opini | Peta Wisata | Wisata Alam | Seni Pertunjukan | Wisata Belanja | Wisata Bahari | Wisata Budaya | Wisata Boga | Wisata Museum | Wisata Religi | Wisata Sejarah | Cerpen
Share/Save/Bookmark

Paket Green Tourism di Sumbar Diminati Wisatawan Eropa

Jakarta - Keindahan dan keeksotikan alam Sumatera Barat, dengan segala potensi flora dan fauna, dan keunikan seni dan budaya, telah menjadi daya tarik wisatawan mancanegara sejak 10 tahun terakhir. Paket Green Tourism yang dikembangkan Sumatra and Beyond, sangat diminati wisatawan Eropa khususnya Inggris, di samping Amerika dan Jepang.

Direktur Utama Sumatra and Beyond, Ridwan Tulus, mengatakan, sejak 29 Maret hingga 10 April 2009 ada 12 wisatawan dan didampingi dua dosennya dari Canterbury College, Inggris, berkunjung ke Sumatera Barat dan Sumatera Utara.

Mereka dalam paket 12 days Sumatra a journey of discovery tidak hanya sekadar melihat kekayaan alam dan keunikan seni-budaya, tetapi juga dilibatkan dalam a ksi melestarikan lingkungan, kata Ridwan, Rabu (8/4).

Ridwan yang pernah jadi ikon pariwisata Indonesia, karena menggalakkan wisata jalan kaki di Indonesia, dan dipercaya jadi Presiden Asosiasi Wisata Jalan kaki Asia Pasifik, menjelaskan, di Sumatera Utara, mereka mengunjungi kawasan Leuser National Park untuk melihat konservasi orangutan di Bukit Lawang dan gajah di Tangkahan.

Sedangkan di Sumatera Barat, wisatawan dari Inggris itu diajak melakukan aksi penanaman terumbu karang di kawasan wisata Pulau Sikuai dan Sungai Pinang, Kota Padang. "Penanaman terumbu karang tersebut dipandu oleh Yayasan Minang Bahari yang berkonsentrasi pada marine life," tandasnya.

Sepanjang Rabu (8/4), mereka kita ajak ke Kabupaten Pesisir Selatan untuk melihat konservasi Siamang di Pulau Marak, serta konservasi kura-kura di Pulau Garabak Ketek, sekalian melihat kura-kura bertelur pada malam hari di Pulau Penyu.

Selama 10 tahun belakangan ini, Sumatra and Benyon lebih berkonsentrasi dalam pengembangan green tourism package, sabagai salah satu tanggung jawab tour operator terhadap budaya dan lingkungan, ungkap Ridwan. (Yurnaldi)

Sumber:
http://travel.kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar