Jakarta - Departemen Kebudayaan dan Pariwisata mengaspirasikan bahwa pelaksanaan rangkaian kegiatan pemilu memberikan dampak positif terhadap industri pawisata Indonesia seperti hotel, restoran dan destinasi wisata lainnya.
“Apalagi kegiatan kampanye memiliki daya tertarik tersendiri, dengan adanya kunjungan pejabat dan selebritis, sehingga mendorong masyarakat untuk melihat aktivitas tersebut dan menggerakan partisipasi masyarakat melakukan perjalanan yang berujung pada aktivitas wisata,” kata Dirjen Pemasaran Pariwisata Depbudpar Sapta Nirwandar dalam acara diskusi di Jakarta, Senin (30/3).
Namun diakui terjadi kenaikan mobilitas cukup signifikan di luar Jawa karena terjadi pembinaan kader dan kampanye dari peseta pemilu dari pusat ke daerah tersebut dalam rangka berebut suara sebanyak mungkin.
Sedangkan di Jawa, dinilai suara pemilih sudah jelas mengarah kepada parpol tertentu, sehingga kebanyakan para Caleg cukup berkunjung door to door.
Untuk itu mereka tidak memerlukan pemesanan hotel, tapi bukan berarti di Jawa industri pariwisata merosot, menurut dia, tetap naik sejak ajang kampanye dimulai. Apalagi akan diikuti dengan pemilihan presiden diharapkan kondisi akan terus lebih baik, ditambah lagi kesadaran masyarakat sudah jauh meningkat dan mereka tidak menginginkan kampanye yang saling merugikan.
Kalau kondisi aman terus bisa terjaga, para penyelenggara event tidak takut mengadakan event dan melakukan rangkaian pariwisata di Indonesia, meski bersamaan waktunya dengan pelaksanaan kampanye.
Bahkan bersamaan dengan rangkaian pemilu tersebut, Indonesia akan menjadi tuan rumah event internasioal yang terkait dengan pariwisata Internasional, yaitu World Ocean Conference di Manado pada bulan Mei 2009.
Selain itu di Bali akan berlangsung konferensi Internasional yang akan diikuti oleh 85 negera dan sedikitnya akan datang 10 menteri pada April 2009 yang dipelopori oleh UNWTO.
Bahkan ada Tour of the Singkarak di Padang yang akan diikuti beberapa Negara dunia pada Mei 2009, dan selain itu dalam tahun 2009 akan ada 192 event dalam dan luar negeri, dalam rangka promosi wisata Indonesia.
Anggota DPR RI Syarief Hasan mengatakan, sebenarnya ajang kampanye pemilu dapat disinergikan dengan paket wisata yang menarik dari wisatawan mancanegera (Wisman), mereka dapat melihat ajang demokrasi dan pemilu paling meriah dan terbesar di dunia.
Namun yang penting dalam pelaksanaan pemilu adalah menciptakan rasa aman kepada semua orang termasuk wisman, karena dengan kondisi tersebut akan mendorong turis asing datang ke Indonesia.
Apalagi kampanye sesungguhnya sudah berlangsung sejak Juli 2008 yang lalu, bila dilakukan secara sistimatis dan tertib, akan memberikan nilai tambah, sehingga kampanye terbuka hanya pelengkap dan tidak perlu ada hal yang mengkuatirkan.
Anggota DPR RI dari Komisi IV Cepy Triprakoso Wartono mengakui, perputaran uang akibat pelaksanaan pemilu cukup besar, sehingga dapat mendorong tumbuhnya industri wisata. Namun perlu ditingkatkan agar uang yang beredar bukan hanya dari aktivitas dalam negeri, tapi bisa lebih menarik wisman untuk melihak kesemarakan pemilu di Indonesia.
“Untuk itu Depbudpar perlu mempromosikannya diluar negeri, sehingga keinginan tahu wisman tersebut akan menambah jumlah wisman ke Indonesia, sehingga kita tidak perlu kuatir dengan target VIY 2009 tidak tercapai akibat krisis eknomi dunia,” ujarnya.(mf/toeb)
Sumber:
http://www.bipnewsroom.info
Pemuli Berikan Dampak Positif pada Industri Wisata Indonesia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar