Tangkuban Perahu, merupakan salah satu gunung berapi yang berada di Jawa Barat, tepatnya di Lembang, kurang lebih 30 km sebelah utara kota Bandung dengan ketinggian 2084 Meter dari atas permukaan laut. Untuk menuju kesana diperlukan waktu kurang lebih 30 menit menggunakan kendaraan bermotor. Nama Tangkuban Perahu sangat lekat dengan sebuah legenda tanah Sunda yang sangat terkenal, yaitu Sangkuriang. Gunung Tangkuban Perahu yang dari kejauhan tampak seperti perahu terbalik, konon diakibatkan oleh kesaktian Sangkuriang yang gagal meyelesaikan tugasnya dalam membuat perahu dalam waktu semalam untuk menikahi Dayang Sumbi yang tak lain adalah ibu kandungnya sendiri. Karena begitu kesalnya tidak dapat menyelesaikan pembuatan perahu tersebut, akhirnya Sangkuriang menendang perahu yang belum jadi tersebut. Legenda diataslah yang menjadi kaitan erat dalam penamaan gunung Tangkuban Perahu.
Gunung yang terakhir meletus pada tahun 1910, memiliki 9 kawah yang masih aktif hingga sekarang. Banyaknya letusan yang terjadi dalam 1.5 abad terakhirlah yang menyebabkan banyaknya kawah - kawah pada gunung Tangkuban Perahu. Kawah-kawah tersebut adalah Kawah Ratu, Upas, Domas, Baru, Jurig, Badak, Jurian, Siluman dan Pangguyungan Badak. Di antara kawah-kawah tersebut, Kawah Ratu merupakan kawah yang terbesar, dikuti dengan Kawah Upas yang terletak bersebelahan dengan kawah Ratu. Beberapa kawah mengeluarkan bau asap belerang, bahkan ada kawah yang dilarang untuk dituruni, karena bau asapnya mengandung racun.
Pesona gunung Tangkuban Perahu ini begitu mengagumkan, bahkan, pada saat cuaca cerah, lekukan tanah pada dinding kawah dapat terlihat dengan jelas, tidak hanya itu, dasar kawah pun dapat kita nikmati keindahannya yang sangat mengagumkan. Keindahan alam inilah yang menjadikan Tangkuban Perahu menjadi salah satu tempat wisata alam andalan Propinsi Jawa Barat, khususnya Bandung. Setiap akhir pekan, kawasan Tangkuban Perahu selalu dipadati oleh pengunjung yang ingin menyaksikan indahnya panorama gunung Tangkuban Perahu. Bahkan, pada suasana libur panjang, pangunjung yang datang ke lokasi wisata ini bisa mencapai ribuan setiap harinya.
Sumber:
http://www.bandungtotal.com
Gunung yang terakhir meletus pada tahun 1910, memiliki 9 kawah yang masih aktif hingga sekarang. Banyaknya letusan yang terjadi dalam 1.5 abad terakhirlah yang menyebabkan banyaknya kawah - kawah pada gunung Tangkuban Perahu. Kawah-kawah tersebut adalah Kawah Ratu, Upas, Domas, Baru, Jurig, Badak, Jurian, Siluman dan Pangguyungan Badak. Di antara kawah-kawah tersebut, Kawah Ratu merupakan kawah yang terbesar, dikuti dengan Kawah Upas yang terletak bersebelahan dengan kawah Ratu. Beberapa kawah mengeluarkan bau asap belerang, bahkan ada kawah yang dilarang untuk dituruni, karena bau asapnya mengandung racun.
Pesona gunung Tangkuban Perahu ini begitu mengagumkan, bahkan, pada saat cuaca cerah, lekukan tanah pada dinding kawah dapat terlihat dengan jelas, tidak hanya itu, dasar kawah pun dapat kita nikmati keindahannya yang sangat mengagumkan. Keindahan alam inilah yang menjadikan Tangkuban Perahu menjadi salah satu tempat wisata alam andalan Propinsi Jawa Barat, khususnya Bandung. Setiap akhir pekan, kawasan Tangkuban Perahu selalu dipadati oleh pengunjung yang ingin menyaksikan indahnya panorama gunung Tangkuban Perahu. Bahkan, pada suasana libur panjang, pangunjung yang datang ke lokasi wisata ini bisa mencapai ribuan setiap harinya.
Sumber:
http://www.bandungtotal.com
0 komentar:
Posting Komentar