Home | Berita Opini | Peta Wisata | Wisata Alam | Seni Pertunjukan | Wisata Belanja | Wisata Bahari | Wisata Budaya | Wisata Boga | Wisata Museum | Wisata Religi | Wisata Sejarah | Cerpen
Share/Save/Bookmark

Golden Gate ada di Palembang

Golden Gate yang dimaksud adalah Jembatan Ampera yang jika kita perhatikan dengan cermat memang mirip dengan jembatan kebanggaan kota San Fransisco di Amerika Serikat tersebut. Jembatan Ampera ini membelah sungai Musi yang terkenal dengan panjang sekitar 750 km yang bermuara di sembilan anak sungai besar.

Jembatan Ampera telah menjadi semacam lambang kota Palembang. Jembatan ini terletak di tengah-tengah kota yang menghubungkan daerah Seberang Ulu dan Seberang Ilir yang dipisahkan oleh Sungai Musi. Pembangunan awal jembatan ini dilakukan pada bulan April tahun 1962. Awalnya jembatan ini diberi nama Jembatan Soekarno sebagai penghargaan pada Presiden pertama RI tersebut. Namun setelah pergolakan politik tahun 1966, ketika gerakan anti Soekarno semakin kuat, jembatan ini berubah nama menjadi Jembatan Ampera.

Pada masa awal penggunaannya, bagian tengah jembatan ini bisa diangkat supaya tiang kapal yang melintas di bawahnya tidak tersangkut badan jembatan. Namun sejak tahun 1970, aktivitas naik turun bagian tengah Jembatan Ampera ini sudah tidak pernah dilakukan lagi karena dianggap menganggu aktivitas lalu lintas di atasnya.

Jika berkunjung ke Palembang tentu tidak afdol rasanya jika kita tidak menyusuri Sungai Musi yang mengalir di bawah Jembatan dengan panjang 1.117 m ini. Untuk menuju Sungai Musi, anda dapat menggunakan angkot jurusan Ampera atau pasar 16 ilir dengan tarif antara Rp1.500 hingga Rp5.000 tergantung darimana anda naik.

Untuk menyusuri sungai terpanjang di Asia Tenggara ini anda harus menggunakan perahu motor. Caranya adalah dari Jembatan Ampera anda turun ke dermaga dimana terdapat pusat penyewaan perahu motor yang sering disewa oleh wisatawan baik asing maupun lokal. Anda dapat menyewa perahu ini dengan kisaran harga Rp50.000 hingga Rp100.000.

Di sepanjang Sungai Musi banyak terdapat objek-objek wisata seperti Museum Sultan Machmud Baddarudin II yang menghadap ke Sungai Musi di sebelah barat dari ujung utara Jembatan Ampera. Sekitar 500 meter di sebelah barat Museum Sultan Machmud Baddaruddin di Jl. Keraton, masih di tepian Sungai Musi, terdapat sisa benteng peninggalan Belanda yang dikenal dengan nama Benteng Kuto Besak. Pemandangan sungai Musi pada malam hari juga tak kalah menariknya di kala siang. Duduk-duduk di tepi sungai ditemani dengan berbagai macam jajanan khas Palembang menjadi salah satu kegiatan yang tidak bisa dilewatkan begitu saja.

Tips agar liburan anda terasa nyaman di kota pempek ini, adalah pakailah pakaian yang tipis dan menyerap keringat, dan jangan lupa membawa payung atau topi untuk melindungi diri dari sengatan sinar matahari, mengingat udara di Palembang cukup panas seperti halnya di Jakarta.(Wta/310308)

Sumber: dari berbagai sumber

0 komentar:

Posting Komentar