Home | Berita Opini | Peta Wisata | Wisata Alam | Seni Pertunjukan | Wisata Belanja | Wisata Bahari | Wisata Budaya | Wisata Boga | Wisata Museum | Wisata Religi | Wisata Sejarah | Cerpen
Share/Save/Bookmark

Dua Pesawat Nyaris Celaka

Merpati Pecah Ban, Wings Copot Ban
f.TAWAKKAL/FAJAR/JPNN
Kru Merpati yang pecah ban di Bandara Hasanuddin Makassar, kemarin, sedang memeriksa ban dan sebagian yang lain mengeluarkan kargo dari pesawat.
Dalam sehari kemarin (20/10), dua pesawat nyaris celaka. Di Makassar, pesawat Merpati Nusantara tujuan Timika dan Jayapura gagal take-off karena ban pecah. Di Surabaya, pesawat Wings Air yang terbang dari Jakarta mengalami copot ban belakang saat mendarat.

Harian Fajar (Grup Batam Pos) melaporkan, pesawat Merpati jenis Boeing 737-400 bernomor penerbangan MZA-72 sedianya take-off dari Bandara Hasanuddin Makassar pukul 10.20 Wita. Saat itu, pesawat sudah bersiap-siap di landasan pacu. Warga yang tinggal di sekitar bandara melihat pesawat berjalan oleng.


’’Pesawat itu sudah hendak terbang. Ban depannya pun sudah di atas. Tapi, tiba-tiba terdengar ledakan yang disusul percikan api. Pesawat pun oleng dan tidak jadi tinggal landas,’’ ungkap Nila Ayu, salah seorang warga.


Beberapa penumpang yang ditemui mengaku, sejak pesawat mulai berjalan, keanehan terasa. ’’Pesawat terasa berguncang-guncang. Saya juga mulai deg-degan. Apalagi, kedua anak saya ikut. Ketakutan saya bertambah saat pesawat yang ban depannya sudah di udara tiba-tiba jatuh. Plok,’’ ujar Ani, penumpang tujuan Timika. Dia berada di pesawat bersama suami dan dua anaknya.


Wanita paro baya yang duduk di kursi 17D dan 17B itu menceritakan, saat pesawat kembali turun ke darat, sebagian penumpang panik. ’’Apalagi saat bau karet terbakar mulai tercium. Kami semua khawatir. Jangan-jangan pesawat akan meledak dan terbakar,’’ katanya saat ditemui di Hotel Transit.


Setelah diteliti, ban belakang sebelah kiri nomor 1 dan 2 pecah serta ban belakang nomor 3 dan 4 kempes. Penerbangan pun terpaksa dibatalkan.


Tidak ada korban jiwa atau luka. Seluruh penumpang yang berjumlah 165 orang serta enam kru selamat. Hanya, sebagian besar penumpang shock. Oleh pihak Merpati, seluruh penumpang dievakuasi ke Hotel Transit, Mandai.


Asisten Manajer Sistem Informasi Manajemen, Data, Laporan, dan Humas PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Sultan Hasanuddin Didi Suryanto menjelaskan, akibat insiden tersebut, bandara sempat ditutup sejam. Sebab, pesawat Merpati tidak bisa bergerak dari ujung landasan. Beberapa pendaratan juga dialihkan.


District Manager Merpati Nusantara Airlines Makassar Doni Ruhadi Rurut yang dihubungi di tempat terpisah mengungkapkan, tidak ada kerusakan lain kecuali pada ban. Sebagian penumpang, kata dia, juga sudah dialihkan ke maskapai lain. Sebagian lainnya menunggu datangnya pesawat pengganti dari Merpati yang tiba malam. ’’Kerusakan ban sudah kami perbaiki. Tinggal menunggu pengecekan dari Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT). Penumpang kami istirahatkan di hotel,’’ ujar Doni.


Penumpang Wing Panik


Sementara itu, copotnya ban pesawat Wing Air jurusan Jakarta-Surabaya membuat penumpangnya panik. Tidak hanya itu, insiden ini sempat mengganggu jadwal penerbangan di Bandara Juanda, Surabaya.


Informasi yang dihimpun Jawa Pos (grup Batam Pos) menyebutkan, insiden ini terjadi sekitar pukul 14.10 WIB. Waktu itu, pesawat bernomor JT-574 itu mendarat di runway Juanda. Pendaratannya cukup mulus. Setelah itu, pesawat bernomor lambung PK-LNF itu bergerak dari runway menuju taxi way (jalan penghubung runway menuju apron/ terminal pesawat, Red).
Namun, pada saat pesawat jenis MD-82 itu berada di tikungan antara runway 10 dan taxi way N-3, tiba-tiba saja main wheel (roda) nomor dua sebelah kiri pesawat ini lepas dan menggelinding.


Akibatnya, petugas pemantau di tower Juanda pun meminta pilot pesawat, yakni Capt Benjamin, untuk menghentikan laju pesawat tersebut. Pesawat pun sempat berhenti selama sekitar 15 menit. ”Pesawat kami larang untuk bergerak,” kata Plh Kepala Kantor Administrator Bandara (Adban) Juanda Aries Martono yang memimpin evakuasi.


Tidak hanya itu, petugas tower Juanda pun terpaksa menghentikan sementara aktivitas penerbangan di bandara itu. Pasalnya, sebagian badan pesawat pada saat itu masih berada di wilayah runway. Dikhawatirkan, hal itu akan menimbulkan insiden lanjutan. Akibat penutupan sementara itu, tercatat, ada dua pesawat yang terpaksa menunda pendaratannya (go-on). “Dua-duanya adalah pesawat Merpati,” lanjut Aries.


Sementara itu, para penumpang langsung dievakuasi penumpang. Semua selamat. Data yang dikumpulkan Adban Juanda menyebutkan, pada saat itu jumlah pesawat mencapai 167 orang. Rinciannya 162 dewasa, tiga anak, dua bayi. Para penumpang langsung dibawa ke terminal Juanda.


Pesawat itu sendiri baru bisa dievakuasi pada pukul 14.30. Hingga berita ini diturunkan, tim Adban dan tim engineering Wings Air masih melakukan investigasi terhadap pesawat. “Untuk saat ini, kami belum bisa menyimpulkan penyebabnya. Tapi, dari laporan yang masuk, sebenarnya pesawat sudah diperiksa saat hendak meninggalkan Jakarta,” kata Aries.


Teguh Widodo, Manajer Lalu Lintas Penerbangan Bandara Juanda, ban pesawat itu lepas sesaat sesudah menuju ke taxi way. “Bannya memang copot dan menggelinding. Tapi tidak terjadi kecelakaan yang fatal karena posisi pesawat masih imbang ditopang 3 roda pendarat utama lainnya,” ujarnya.


Lebih jauh dia menjelaskan kerusakan ban terjadi pada ban pendarat utama sebelah kiri bagian dalam setelah pendaratan di landas pacu 10. Kepala Humas Angkasa Pura I Firtson Mansyur, membenarkan informasi tersebut. ”Pilot langsung menghubungi bandara untuk minta bantuan ditarik ke apron,” ujarnya.

Sumber: Harian Batampos

0 komentar:

Posting Komentar