Home | Berita Opini | Peta Wisata | Wisata Alam | Seni Pertunjukan | Wisata Belanja | Wisata Bahari | Wisata Budaya | Wisata Boga | Wisata Museum | Wisata Religi | Wisata Sejarah | Cerpen
Share/Save/Bookmark

Indonesia-Kamboja Jalin Kerja Sama Budaya

Denpasar-Indonesia dan Kamboja menandatangani memorandum kesepahaman tentang kerja sama budaya dan pariwisata, meliputi kesekapatan saling mempromosikan potensi wisata masing-masing negara hingga pendidikan dan pelatihan.

Hal itu dikatakan Menteri Pariwisata dan Budaya, Jero Wacik dan koleganya Menteri Budaya dan Kesenian Kamboja, Him Chem di Hotel Kartika Plaza, Kuta, Bali, Kamis malam.

Dalam kesepahaman itu disepakati kedua negara akan mengedepankan kerja sama budaya mengenai warisan budaya dunia. Hal itu mulai dari penelitian dan pengembangan budaya, pendidikan dan pelatihan, seminar dan dialog budaya, pertukaran informasi serta pengembangan warisan budaya dunia.

"Pemerintah kedua negara sepakat untuk menuangkan hal ini ke dalam kerangka kerja jangka pendek dan menengah. Hubungan kedua bangsa ini telah berlangsung lama sekali, sekitar 1.000 tahun, dan peninggalannya masih dapat dilihat sampai sekarang," kata Wacik.

Jika Indonesia memiliki Candi Borobudur sebagai candi Budha terbesar di dunia, maka Kamboja juga memiliki situs serupa bernama Angkor Wat, yang keduanya sama-sama berasal dari abad kesembilan Masehi.

"Hubungan sejarah dan budaya ini tidak bisa dan tidak boleh dilupakan begitu saja. Ini kekayaan kita yang harus terus dikembangkan bersama, dan kami sepakat untuk itu," katanya.

Peninggalan tersebut pada praktek sederhana adalah nama bunga kamboja yang dikenal luas di Indonesia terutama di Bali. Sedangkan di Kamboja, dikenal buah pisang jawa yang memang berasal dari Nusantara.

Tiga tahun lalu, kata Wacik, setelah pulang dari berkunjung keliling negara ASEAN, Presiden Yudhoyono mengatakan idenya bahwa ada enam negara yang memiliki warisan besar agama Budha di lingkar ASEAN.

"Pak Wacik, ada enam negara itu di ASEAN. Ini kalau dikemas secara baik, pasti akan baik pula hasilnya. Tolong ditindaklanjuti," kata Wacik menirukan pesan Presiden Yudhoyono saat itu tentang potensi warisan bersama bangsa-bangsa di ASEAN tersebut.

Wacik langsung menghubungi lima koleganya dari Thailand, Kamboja, Vietnam, Laos dan Myanmar.

Keenam menteri itu memiliki kesepahaman awal tentang potensi warisan budaya dunia yang dinamakan "Trail of Civilization of Budha".

"Jadi, sebetulnya rintisan MoU ini telah lama dilakukan. Hari ini kita menyaksikan bersama finalnya," katanya.

Salah satu hal yang potensial untuk dilakukan adalah pembuatan bersama film antara Indonesia dan Kamboja, di mana Indonesia telah mampu membuat 100 judul film per tahun, sedangkan Kamboja hanya 19 judul film.

Sumber:
http://oase.kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar