Manggar - Perumahan peninggalan kolonial Belanda yang berdiri sekitar tahun 1928 di kawasan Bukit Semak, Manggar, Kabupaten Belitung Timur (Beltim), Provinsi Bangka Belitung (Babel), dijadikan obyek wisata unggulan yang eksostis dan mempesona oleh pemerintah daerah setempat.
"Bukit Samak adalah obyek wisata sejarah yang terletak di sebuah bukit eksotis di pusat kota kabupaten Manggar. Dulu, di kawasan itu terdapat kompleks perumahan khusus dihuni para petinggi Belanda yang dibangun sekitar tahun 1928.Namun sejak 2005 kompleks perumahan itu 'disulap' menjadi obyek wisata, " ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Beltim, Hariyasodi di Manggar, Kamis (28/8).
Ia menjelaskan, sebelumnya kompleks perumahan kolonial Belanda itu sempat dijadikan kompleks perumahan karyawan PT Timah, namun tahun 1994 dipindahkan ke Kecamatan Mantung, Beltim.
"Kompeleks perumahan itu dibangun di atas tanah seluas puluhan hektar dan terdapat ratusan unit rumah serta fasilitas lainnya seperti sekolah, rumah sakit, lapangan golf dan sarana olahraga lainya," ujarnya.
Namun sekarang, kata dia, sebagian fasilitas tersebut hanya tinggal puing seperti bangunan-bangunan rumah besar bergaya kolonial hanya tinggal beberapa rumah saja karena dimakan usia.
"Kompleks perumahan tersebut oleh Belanda memakai sistem kelas yaitu kelas A1, A2, A3 dan seterusnya. Kelas yang dihuni sesuai dengan jabatan yang dimiliki masa itu dan kelas A1 adalah jabatan tertinggi," ujarnya.
Ia mengatakan, selain dijadikan kawasan obyek wisata, beberapa asset peninggalan kolonial Belanda di kawasan Bukit Samak seperti rumah di kelas A1, sekarang ini dimanfaatkan sebagai rumah dinas bupati setempat.
Sekarang ini, kata dia, puncak bukit Semak menjadi obyek wisata yang cukup diminati para wisatawan yang dilengkapi berbagai fasilitas diantaranya restoran dan taman bermain menarik.
"Pemandangan dari Bukit Samak sangat fantastis karena dari ketinggian bisa melihat pantai luas yang berpasir putih dan laut lepas.Tempat ini juga biasanya digunakan sebagai pusat penampilan kegiatan pentas seni di Manggar," ujarnya. (Ant/OL-01)
Sumber:
http://www.mediaindonesia.com
"Bukit Samak adalah obyek wisata sejarah yang terletak di sebuah bukit eksotis di pusat kota kabupaten Manggar. Dulu, di kawasan itu terdapat kompleks perumahan khusus dihuni para petinggi Belanda yang dibangun sekitar tahun 1928.Namun sejak 2005 kompleks perumahan itu 'disulap' menjadi obyek wisata, " ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Beltim, Hariyasodi di Manggar, Kamis (28/8).
Ia menjelaskan, sebelumnya kompleks perumahan kolonial Belanda itu sempat dijadikan kompleks perumahan karyawan PT Timah, namun tahun 1994 dipindahkan ke Kecamatan Mantung, Beltim.
"Kompeleks perumahan itu dibangun di atas tanah seluas puluhan hektar dan terdapat ratusan unit rumah serta fasilitas lainnya seperti sekolah, rumah sakit, lapangan golf dan sarana olahraga lainya," ujarnya.
Namun sekarang, kata dia, sebagian fasilitas tersebut hanya tinggal puing seperti bangunan-bangunan rumah besar bergaya kolonial hanya tinggal beberapa rumah saja karena dimakan usia.
"Kompleks perumahan tersebut oleh Belanda memakai sistem kelas yaitu kelas A1, A2, A3 dan seterusnya. Kelas yang dihuni sesuai dengan jabatan yang dimiliki masa itu dan kelas A1 adalah jabatan tertinggi," ujarnya.
Ia mengatakan, selain dijadikan kawasan obyek wisata, beberapa asset peninggalan kolonial Belanda di kawasan Bukit Samak seperti rumah di kelas A1, sekarang ini dimanfaatkan sebagai rumah dinas bupati setempat.
Sekarang ini, kata dia, puncak bukit Semak menjadi obyek wisata yang cukup diminati para wisatawan yang dilengkapi berbagai fasilitas diantaranya restoran dan taman bermain menarik.
"Pemandangan dari Bukit Samak sangat fantastis karena dari ketinggian bisa melihat pantai luas yang berpasir putih dan laut lepas.Tempat ini juga biasanya digunakan sebagai pusat penampilan kegiatan pentas seni di Manggar," ujarnya. (Ant/OL-01)
Sumber:
http://www.mediaindonesia.com
0 komentar:
Posting Komentar