Indonesia menjadi unggulan kedua pada kejuaraan dunia beregu campuran Piala Sudirman 2009 yang akan digelar di Guangzhou, China, 10-17 Mei.
Menurut situs resmi Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), Kamis (23/4) penentuan unggulan yang didasarkan pada peringkat pemain pada 23 Mei itu, juga menempatkan tim Denmark sebagai unggulan pertama. Sedangkan tim juara bertahan sekaligus enam kali juara dari 10 turnamen, China, yang juga akan menjadi tuan rumah kejuaraan kali ini, hanya menempati unggulan ketiga.
Posisi unggulan keempat hingga delapan masing-masing ditempati oleh Malaysia, Korea, Inggris, Hong Kong dan Jepang. Kedelapan tim tersebut selanjutnya akan dibagi ke dalam dua grup yang masing-masing terdiri atas empat tim yang akan saling bertemu untuk menentukan juara dan runner-up grup untuk maju ke semifinal.
Jika turnamen dua tahunan itu akan menggunakan cara pembagian grup seperti yang tercantum dalam statuta BWF, kedelapan tim tersebut dibagi dua grup dengan penempatan unggulan pertama berada dalam satu grup dengan unggulan keempat, kelima, dan kedelapan, dan unggulan kedua bersama ketiga, keenam dan ketujuh, maka Indonesia akan berada dalam satu grup dengan China. Namun aturan tersebut belum tentu digunakan.
Menanggapi pengumuman unggulan tersebut, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB PBSI Lius Pongoh mengaku terkejut karena perkiraannya semula, China akan menjadi unggulan pertama sedangkan Indonesia dan Denmark kemungkinan salah satunya akan berada di urutan kedua atau ketiga. Soal pembagian grup, Lius yang mengaku menerima email dari BWF mengenai aturan tersebut mengatakan, belum tahu apakah akan digunakan dalam Piala Sudirman kali ini atau tidak.
"Sebab dua tahun lalu tidak digunakan. Kalau aturan itu akan dipakai, seharusnya tidak perlu ada pengundian lagi (karena sudah bisa ditetapkan dari susunan unggulan)," kata Lius yang akan menanyakan kembali ke BWF mengenai aturan tersebut.
Dalam dua kejuaraan Piala Sudirman terakhir, 2005 di Beijing dan 2007 di Glasgow, Indonesia menjadi finalis yang kalah, keduanya dari tim China. Kali ini, tim Merah Putih yang separuh pemainnya adalah pemain-pemain yang baru pertama kali memperkuat tim Sudirman menargetkan paling tidak menyamai hasil yang dicapai dua tahun lalu.
Sumber: http://www.mediaindonesia.com
Menurut situs resmi Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), Kamis (23/4) penentuan unggulan yang didasarkan pada peringkat pemain pada 23 Mei itu, juga menempatkan tim Denmark sebagai unggulan pertama. Sedangkan tim juara bertahan sekaligus enam kali juara dari 10 turnamen, China, yang juga akan menjadi tuan rumah kejuaraan kali ini, hanya menempati unggulan ketiga.
Posisi unggulan keempat hingga delapan masing-masing ditempati oleh Malaysia, Korea, Inggris, Hong Kong dan Jepang. Kedelapan tim tersebut selanjutnya akan dibagi ke dalam dua grup yang masing-masing terdiri atas empat tim yang akan saling bertemu untuk menentukan juara dan runner-up grup untuk maju ke semifinal.
Jika turnamen dua tahunan itu akan menggunakan cara pembagian grup seperti yang tercantum dalam statuta BWF, kedelapan tim tersebut dibagi dua grup dengan penempatan unggulan pertama berada dalam satu grup dengan unggulan keempat, kelima, dan kedelapan, dan unggulan kedua bersama ketiga, keenam dan ketujuh, maka Indonesia akan berada dalam satu grup dengan China. Namun aturan tersebut belum tentu digunakan.
Menanggapi pengumuman unggulan tersebut, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PB PBSI Lius Pongoh mengaku terkejut karena perkiraannya semula, China akan menjadi unggulan pertama sedangkan Indonesia dan Denmark kemungkinan salah satunya akan berada di urutan kedua atau ketiga. Soal pembagian grup, Lius yang mengaku menerima email dari BWF mengenai aturan tersebut mengatakan, belum tahu apakah akan digunakan dalam Piala Sudirman kali ini atau tidak.
"Sebab dua tahun lalu tidak digunakan. Kalau aturan itu akan dipakai, seharusnya tidak perlu ada pengundian lagi (karena sudah bisa ditetapkan dari susunan unggulan)," kata Lius yang akan menanyakan kembali ke BWF mengenai aturan tersebut.
Dalam dua kejuaraan Piala Sudirman terakhir, 2005 di Beijing dan 2007 di Glasgow, Indonesia menjadi finalis yang kalah, keduanya dari tim China. Kali ini, tim Merah Putih yang separuh pemainnya adalah pemain-pemain yang baru pertama kali memperkuat tim Sudirman menargetkan paling tidak menyamai hasil yang dicapai dua tahun lalu.
Sumber: http://www.mediaindonesia.com
0 komentar:
Posting Komentar