Lubuk Linggau - Objek wisata Air Terjun Temam di Kelurahan Rahma, Lubuklinggau Selatan I, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, kini perlu perhatian.
"Saat ini, tempat rekreasi yang menyajikan pemandangan air terjun ini belum digarap secara maksimal," kata Suryati, penjaga loket karcis pintu masuk objek wisata itu, Senin (30/3).
Dia mengatakan, objek wisata Air Terjun Temam hanya dibuka pada hari libur atau tanggal merah, karena di luar hari itu pengunjung biasanya sepi. Pengunjung kebanyakan berasal dari Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas.
Untuk masuk ke lokasi, wanita yang sudah setahun bekerja menjaga loket itu menjelaskan, pengunjung dikenai biaya seribu rupiah per orang. Bagi yang membawa sepeda motor biaya parkir Rp3 ribu per motor. Dari pungutan itu, kata Suryati, sebesar 30% disetorkan ke Dinas Pariwisata sestempat, mengingat yang membangun jalan dalam areal objek wisata adalah Dinas Pariwisata. Sedangkan sisanya untuk pengelola dan bayar sewa tanah, karena lahan objek wisata masih milik warga. "Setiap bulan kami wajib setor. Kalau terlambat, orang pariwisata sendiri yang datang menagih," kata Suryati.
Ditambahkannya, beberapa fasilitas di pendukung objek wisata tersebut sudah banyak yang rusak dan perlu perbaikan. Seperti besi pembatas tangga sudah banyak yang lepas dan rusak. Kemudian jembatan gantung, papannya sudah banyak yang lepas. Sedikit yang tersisa, itu pun kondisinya sudah lapuk.
Joni, 29, salah seorang pengunjung yang mengaku sebagai mahasiswa di Universitas Musi Rawas, mengharapkan objek wisata Air Temam ini dapat digarap dan dikelola secara maksimal. Sebab, sebagai tempat rekreasi, objek wisata ini berpotensi untuk menambah pemasukan daerah. "Kalau sudah dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin tempat ini bakal dikunjungi orang dari luar daerah," kata Joni, yang datang bersama teman-temannya. (Ant/OL-06)
Sumber:
http://www.mediaindonesia.com
"Saat ini, tempat rekreasi yang menyajikan pemandangan air terjun ini belum digarap secara maksimal," kata Suryati, penjaga loket karcis pintu masuk objek wisata itu, Senin (30/3).
Dia mengatakan, objek wisata Air Terjun Temam hanya dibuka pada hari libur atau tanggal merah, karena di luar hari itu pengunjung biasanya sepi. Pengunjung kebanyakan berasal dari Kota Lubuklinggau dan Kabupaten Musi Rawas.
Untuk masuk ke lokasi, wanita yang sudah setahun bekerja menjaga loket itu menjelaskan, pengunjung dikenai biaya seribu rupiah per orang. Bagi yang membawa sepeda motor biaya parkir Rp3 ribu per motor. Dari pungutan itu, kata Suryati, sebesar 30% disetorkan ke Dinas Pariwisata sestempat, mengingat yang membangun jalan dalam areal objek wisata adalah Dinas Pariwisata. Sedangkan sisanya untuk pengelola dan bayar sewa tanah, karena lahan objek wisata masih milik warga. "Setiap bulan kami wajib setor. Kalau terlambat, orang pariwisata sendiri yang datang menagih," kata Suryati.
Ditambahkannya, beberapa fasilitas di pendukung objek wisata tersebut sudah banyak yang rusak dan perlu perbaikan. Seperti besi pembatas tangga sudah banyak yang lepas dan rusak. Kemudian jembatan gantung, papannya sudah banyak yang lepas. Sedikit yang tersisa, itu pun kondisinya sudah lapuk.
Joni, 29, salah seorang pengunjung yang mengaku sebagai mahasiswa di Universitas Musi Rawas, mengharapkan objek wisata Air Temam ini dapat digarap dan dikelola secara maksimal. Sebab, sebagai tempat rekreasi, objek wisata ini berpotensi untuk menambah pemasukan daerah. "Kalau sudah dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin tempat ini bakal dikunjungi orang dari luar daerah," kata Joni, yang datang bersama teman-temannya. (Ant/OL-06)
Sumber:
http://www.mediaindonesia.com
0 komentar:
Posting Komentar