Home | Berita Opini | Peta Wisata | Wisata Alam | Seni Pertunjukan | Wisata Belanja | Wisata Bahari | Wisata Budaya | Wisata Boga | Wisata Museum | Wisata Religi | Wisata Sejarah | Cerpen
Share/Save/Bookmark

Ternate Ingin Jadi Destinasi Favorit VIY 2009

Pulau Ternate di Maluku Utara yang dilalui garis Wallace dan merupakan pulau yang kaya keanekaragaman flora dan fauna ingin menjadi salah satu destinasi wisata favorit dalam program Visit Indonesia Year (VIY) 2009.

"Kami ingin walaupun Pulau Ternate merupakan pulau yang terpencil tetapi atas semangat VIY 2009 kami tidak mau ketinggalan untuk menjadi tujuan wisata favorit," kata Permaisuri Kesultanan Ternate Ratu Nita Budhi Susanti, SE Mangaloa, di Jakarta, Selasa (7/4).


Ia mengatakan, Pulau Ternate tidak ingin ketinggalan dengan Jawa dan Bali yang selama ini sudah identik dan populer dikenal sebagai tujuan wisata favorit. Padahal, menurut dia, Ternate sangat kaya dengan beragam flora dan fauna termasuk potensi alam dengan pemandangan yang indah sekaligus budaya masyarakatnya yang unik. "Kami berharap Ternate dapat menjadi pintu bagi wisatawan yang ingin masuk ke Indonesia timur," katanya.

Soal kebudayaan, Ternate tergolong kaya, dengan wilayah yang tidak terlampau luas, setidaknya ada 29 etnis yang tersebar di kawasan itu. Puluhan etnis itu memiliki keragaman bahasa yang bahkan tidak saling mengerti satu sama lain tetapi tetap saling hormat dan bersatu padu. "Kami juga masih memiliki suku-suku terpencil dan terasing seperti Tobaru dan Togutil," katanya.

Provinsi Maluku Utara sendiri memiliki sejumlah daya tarik wisatawan budaya maupun alam. Di antaranya yang paling menarik adalah wisata sejarah peninggalan Belanda, Benteng Orange, yang dikenal sebagai benteng pertama yang dibangun Belanda di Indonesia. Benteng itu dibangun pemerintah kolonial Belanda ketika mereka mencari rempah-rempah di Maluku pada sekitar abad 15-16 SM. Hingga kini jumlah wisatawan domestik yang terjaring masuk ke Malut mencapai 70 ribu belum termasuk wisatawan mancanegara.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pemasaran Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Sapta Nirwandar, mengatakan, Pulau Ternate sangat potensial sebagai destinasi wisata di kawasan timur Indonesia. "Wisatawan nusantara yang berkunjung cukup banyak dan saat ini sudah banyak hotel dan penginapan yang memadai," katanya.

Menurut dia, Ternate bukan sesuatu yang asing bagi bangsa Eropa dan sekitarnya karena pada sekitar abad 17, kawasan itu populer sebagai penghasil rempah utama di dunia. "Bahkan ada cengkeh terbesar dan tertua di dunia di Ternate," katanya. (Ant/OL-06)

Sumber:
http://www.mediaindonesia.com






0 komentar:

Posting Komentar