Home | Berita Opini | Peta Wisata | Wisata Alam | Seni Pertunjukan | Wisata Belanja | Wisata Bahari | Wisata Budaya | Wisata Boga | Wisata Museum | Wisata Religi | Wisata Sejarah | Cerpen
Share/Save/Bookmark

Wisata Sipinsur Paranginan Ibarat Seorang Gadis yang Belum “Dipoles”

Sipinsur terletak di Desa Pearung Kecamatan Paranginan Humbahas merupakan salah satu objek wisata andalan Kabupaten Humbang Hasundutan semasa pemerintahan Bupati Drs RE Nainggolan MM daerah wisata itu sudah dibenahi dan dibangun tangga menuju Muara Taput. Kini tangga itu sudah rusak dan tidak berfungsi lagi.


Setelah terjadi pemekaran daerah, wisata Sipinsur menjadi wilayah Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) sejak 2003. Tahun 2005 setelah pemerintahan Bupati Humbahas Drs Maddin Sihombing MSi sudah banyak pembangunan yang dapat dinikmati pengunjung berupa tempat duduk mengarah ke Danau Toba dan pemondokan tempat pertemuan. Tahun 2008 APBD Humbahas menganggarkan pembangunan jalan lingkar mengelilingi lokasi wisata seluas 2 hektar terbuat dari paving blok. Bahkan tempat permainan anak-anak ikut dibangun. Sehingga para pengunjung yang selama ini hanya didatangi orang dewasa, kini anak-anakpun sudah berkunjung ke wisata alam itu.

RH Siregar SH warga setempat pernah mengatakan kepada SIB, di Sipinsur setiap tahunnya selalu ada pembangunan dan itu dapat dirasakan pengunjung. Namun bila diperhatikan sekarang ini, daerah itu ibarat seorang gadis yang belum “Dipoles”. Kenapa dikatakan demikian, karena lokasi itu sungguh menyeramkan karena ditumbuhi semak-semak.
Dikatakan, akhir 2008 lalu sudah pernah 3 kali dilakukan gotong-royong oleh Karang Taruna Desa Pearung dipandu dan didanai Camat Paranginan Haposman Togatorop, Kepala Desa Hardi Siregar SSos dan RH Siregar SH untuk membabat lokasi wisata itu. Sehingga waktu itu wisata Sipinsur cukup indah. RH Siregar SH menambahkan ternyata biaya parkir sejak 2005 sudah disetor ke Dinas Perhubungan dan Pariwisata Humbahas. Bahkan tahun 2008 sebanyak Rp 1.200.000 biaya parkir sudah disetor ke Dinas Perhubungan dan Pariwisata termasuk biaya parkir tahun 2009 Rp 600.000 sebagai uang pangkal.

Apabila biaya parkir itu dipergunakan sebagai dana membabat rumput alangkah indahnya wisata Sipinsur itu. Bahkan petugas parkir siap dalam hal itu. Kabid Pariwisata Drs Jonni Manalu ketika dikonfirmasi, Selasa (21/4) di Doloksanggul membantah bahwa biaya parkir Sipinsur ke Dinas Perhubungan dan Pariwisata Humbahas ada disetor. “Biaya parkir dari Sipinsur tidak ada setoran ke kantor. Namun walaupun demikian akan dicek siapa yang menerima biaya parkir itu. Biasanya setoran parkir sudah ada yang menangani dan itu dikontrak,” sebut Jonni sambil mengatakan minggu itu akan turun ke lapangan untuk mengetahui kepastiannya. (T10/h)

Sumber:
http://hariansib.com






0 komentar: