Upacara HUT ke 63 TNI yang dilaksanakan di lapangan Pamedan, Tanjungpinang diwarnai hujan deras, Kamis (9/10). Komandan Lantamal IV, Brigjen Lukman Sofyan bertindak sebagai inspektur upacara yang diikuti 860 pasukan. Kendati hujan, namun pelaksanaan upacara yang dihadiri segenap jajaran TNI, tokoh masyarakat serta ratusan masyarakat yang hendak menyaksikan berbagai aktraksi tetap berlangsung lancar.
Adapun topik yang diangkat Dantamal IV dalam sambutannya yakni semangat satu abad kebangkitan nasional dan TNI bersama komponen bangsa siap menegakkan kedaulatan NKRI.
Dalam pidatonya, Lukman menyampaikan tujuh pesan moral yang harus dijunjung prajurit dalam melaksanakan tugas, di antaranya peningkatan keimanan dan ketakwaan, peningkatan profesionalitas dan terus menjunjung kemanunggalan TNI dan rakyat.
Usai upacara, demontrasi beladiri yang dibawakan Batalion Infantri 134/Tuah Sakti langsung menyita warga dan para muspida yang hadir. Atraksi lainnya yakni aksi ilmu kemampuan taktik serang yang dipertunjukkan kolone senapan TNI serta pertunjukkan tari kolosal melayu yang dibawakan prajurit Lantamal bersama mahasiswi Stikes Tanjungpinang. Di samping itu juga dipertunjukan drama pembebasan sandra oleh pasukan TNI. Ratusan masyarakat Tanjungpinang terlihat begitu antusias dan seolah hujan bukan jadi penghalang bagi mereka. Warga rela kehujanan demi menondon adegan demi adegan atraksi yang ditunjukkan TNI tersebut yang baru pertama kalinya dilakukan terbuka untuk umum.
Saat itu juga, Lukman menegaskan kepada segenap unsur TNI agar tidak terlibat dalam kegiatan politik.
”Apapan bentuknya. Itu dilarang tegas,” tukasnya.
Adapun topik yang diangkat Dantamal IV dalam sambutannya yakni semangat satu abad kebangkitan nasional dan TNI bersama komponen bangsa siap menegakkan kedaulatan NKRI.
Dalam pidatonya, Lukman menyampaikan tujuh pesan moral yang harus dijunjung prajurit dalam melaksanakan tugas, di antaranya peningkatan keimanan dan ketakwaan, peningkatan profesionalitas dan terus menjunjung kemanunggalan TNI dan rakyat.
Usai upacara, demontrasi beladiri yang dibawakan Batalion Infantri 134/Tuah Sakti langsung menyita warga dan para muspida yang hadir. Atraksi lainnya yakni aksi ilmu kemampuan taktik serang yang dipertunjukkan kolone senapan TNI serta pertunjukkan tari kolosal melayu yang dibawakan prajurit Lantamal bersama mahasiswi Stikes Tanjungpinang. Di samping itu juga dipertunjukan drama pembebasan sandra oleh pasukan TNI. Ratusan masyarakat Tanjungpinang terlihat begitu antusias dan seolah hujan bukan jadi penghalang bagi mereka. Warga rela kehujanan demi menondon adegan demi adegan atraksi yang ditunjukkan TNI tersebut yang baru pertama kalinya dilakukan terbuka untuk umum.
Saat itu juga, Lukman menegaskan kepada segenap unsur TNI agar tidak terlibat dalam kegiatan politik.
”Apapan bentuknya. Itu dilarang tegas,” tukasnya.
Sumber: www.batampos.co.id
0 komentar:
Posting Komentar