Gunung bromo, merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai obyek wisata di Jawa Timur, jadi rasanya kita belum berwisata ke Jawa Timur jika belum mengunjungi Gunung Bromo. Sebagai sebuah obyek wisata, dengan mengesampingkan statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif, maka tidak ada salahnya jika saya mengulas keberadaan gunung bromo sebagai obyek wisata yang layak dikunjungi.
Sebagai sebuah gunung wajar jika kita beranggapan bahwa suhu cuaca di Gunung Bromo cukup dingin, jadi tak heran jika kita kesana akan melihat orang memakai jaket yang tebal dan syal untuk menghangatkan leher karena memang suhu cuaca disana dingin sekali apalagi di pagi hari.
Perjalanan untuk menuju ke pusat obyek wisata terbilang berat karena medan yang harus ditempuh tak bisa dilalui oleh kendaraan roda 4 biasa,kecuali kita menyewa jeep yang disediakan oleh pengelola wisata. jadi wisatawan banyak yang berjalan kaki untuk menuju ke pusat lokasi.
Lautan pasir adalah andalan wisata dari gunung bromo, di alam pegunungan yang sejuk, kita dapat melihat padang pasir dan rerumputan yang luas. Jika kita malas untuk berjalan, kita juga dapat menyewa kuda yang dapat mengantar kita mengelilingi padang pasir tersebut.
Berbagai hotel juga dapat kita temukan disekitar area telaga, mulai dari losmen sampai dengan hotel berbintang 4 dapat kita jadikan pilihan untuk menginap di Bromo, rata rata setiap hotel memsang tarif yang terjangkau.
Sedangkan yang paling ditunggu dari gunung bromo adalah sightview ketika matahari terbit dan terbenam. karena memang akan kelihatan jelas sekali dan sangat indah, jadi sayang sekali bila kita kesini dan tidak menyempatkan untuk melihat sunset dan sunrise disini.
Gunung Bromo (dari bahasa Sanskrit/bahasa Jawa: Brahma, salah seorang Dewa Utama Hindu), merupakan gunung berapi yang masih aktif dan paling terkenal sebagai objek wisata di Jawa Timur. Sebagai sebuah objek wisata, Gunung Bromo menjadi tumpuan karena statusnya sebagai gunung berapi yang masih aktif.
Bromo mempunyai ketinggian 2.329 meter di atas permukaan laut itu berada dalam empat wilayah, iaitu Kabupaten Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Kabupaten Malang. Bentuk Gunung Bromo bertautan antara lembah dan ngarai dengan kaldera atau lautan pasir seluas sekitar 10 kilometer persegi.
Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter (utara-selatan) dan ± 600 meter (timur-barat). Sedangkan kawasan baya seperti lingkaran dengan jejari 4 km dari pusat kawah Bromo.
Sejarah letusan
Selama abad ke-20, gunung yang terkenal sebagai tempat wisata itu meletus sebanyak tiga kali, dengan selang waktu yang teratur, yaitu 30 tahun. Letusan terbesar terjadi 1974, sedangkan letusan terakhir terjadi pada 2001.
Sejarah letusan Bromo: 2004, 2000, 1995, 1984, 1983, 1980, 1972, 1956, 1955, 1950, 1948, 1040, 1939, 1935, 1930, 1929, 1928, 1922, 1921, 1915, 1916, 1910, 1909, 1907, 1908, 1907, 1906, 1907, 1896, 1893, 1890, 1888, 1886, 1887, 1886, 1885, 1886, 1885, 1877, 1867, 1868, 1866, 1865, 1865, 1860, 1859, 1858, 1858, 1857, 1856, 1844, 1843, 1843, 1835, 1830, 1830, 1829, 1825, 1822, 1823, 1820, 1815, 1804, 1775, dan 1767.
Bromo sebagai objek wisata
Perjalanan untuk menuju ke pusat objek wisata sangat sukar karena jalan yang ditempuh tak boleh dilalui oleh kenderaan biasa, kecuali kita menyewa jip yang disediakan oleh pengelola wisata, jadi wisatawan banyak yang berjalan kaki untuk menuju ke pusat lokasi.
Lautan pasir adalah andalan wisata dari gunung Bromo, di alam pegunungan yang sejuk, kita dapat melihat padang pasir dan rerumputan yang luas. Sedangkan yang paling dilihat dari gunung bromo adalah pemandangan ketika matahari terbit yang sangat jelas sekali dan sangat indah. Walaupun perjalanan ke Bromo sangat berdebu, tapi tidak terasa jauhnya, karena keindahan pemandangannya yang sangat luar biasa.
Bromo sebagai gunung suci
Bagi penduduk Bromo, suku Tengger, Gunung Brahma (Bromo) dipercayai sebagai gunung suci. Setahun sekali masyarakat Tengger mengadakan upacara Yadnya Kasada atau Kasodo. Upacara ini dijalankan di sebuah pura yang berada di bawah kaki Gunung Bromo utara dan dilanjutkan ke puncak gunung Bromo. Upacara diadakan pada tengah malam hingga dini hari setiap bulan purnama sekitar tanggal 14 atau 15 di bulan Kasodo (kesepuluh) menurut penanggalan Jawa.
Sumber: http://ms.wikipedia.org
http://students.ukdw.ac.id
silahkan mampir juga ke blog ane holook.blogspot.com
BalasHapusinfonya update !
memang tidak bisa dipungkiri bahwa bromo adalah maskot wisata di jawa timur :)
BalasHapusSalam hangat
http://www.mount-bromotour.com/
bagus juga tu gunung bromo ama padang pasir+sunrise nya juga,,,, patut di coba. tapi bagi temen2 yang bersepeda diharapkan berhati2
BalasHapusBromo selalu menjadi pilihan utama untuk liburan, :)
BalasHapusbromo harus saya jelajahi, meski ku tak pernah menginjakkan kaki di gunung yang indah ini.. :D
BalasHapusmantab jiwa melegenda guest.
BalasHapus